Laba Turun 30,2%, Ini Alasan Prodia (PRDA) Tetap Bagi Dividen Rp259 M
Thursday, April 18, 2024       16:11 WIB

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten layanan kesehatan PT Prodia Widyahusada Tbk. ( PRDA ) sepakat membagikan dividen tahun buku 2023 sebesar Rp155,6 miliar. Jumlah itu sebesar 60% dari total laba bersih sebesar Rp259,3 miliar pada tahun 2023.
Pembagian dividen ini setara dengan nilai Rp165,97 per lembar sahamnya. Pembagian dividen ini juga melanjutkan riwayat rasio pembagian dividen Prodia yang sama dengan periode sebelumnya.
Namun begitu, laba bersih Prodia tersebut turun 30,2% secara tahunan (yoy) dari tahun 2022 sebesar Rp371,6 miliar. Direktur PRDA Liana Kuswandi mengatakan bahwa pihaknya tidak mungkin menurunkan rasio pembayaran dividen.
"Karena kami sangat menghargai semua shareholder. Bahwa absolut dari laba bersih menurun, tidak mengurangi dividend payout ratio-nya," jelasnya saat Public Expose PRDA di Prodia Tower, Kamis (18/4/2024).
Liana menyatakan juga bahwa perolehan laba PRDA yang menurun masih cukup untuk kebutuhan investasi di anak perusahaan. Ia memaparkan komitmen modal untuk rencana tersebut sekitar Rp1 triliun. Sementara saat ini PRDA baru menyetorkan sekitar 30%.
"Kami melihat pembagian dividen secara rasio itu dimungkinkan, karena juga secara saldo kas, kami bisa memberikannya pada shareholder," tambahnya.
Adapun PRDA membukukan pendapatan sebesar Rp 2,22 Triliun di tahun 2023, naik sekitar 2% yoy.
Sepanjang tahun 2023, jumlah kunjungan mencapai angka lebih dari 2,83 juta, dengan jumlah volume penjualan yang lebih dari 20,5 juta. Di tahun 2023, Prodia telah mengembangkan 18 tes baru dari Next-Generation Lab mulai dari tes diagnosis, terapi target, farmakogenomik, serta preventif & prediktif. Untuk mewujudkan upaya akselerasi digital, Prodia telah terus mengoptimalkan fitur-fitur yang terdapat dalam aplikasi U by Prodia dan Prodia Mobile for Doctor.
Prodia juga telah menjalin kemitraan strategis dengan Klinik AP&AP di Kota Medan, Komunitas Perempuan Indonesia Maju, PT Glaxo Welcome Indonesia atau GSK, serta Bank Mandiri melalui bank digital Livin' untuk fitur SUKHA.
Dalam mendorong pertumbuhan pendapatan di tahun kinerja 2024, Prodia akan mengimplementasikan strategi bisnis dengan mendorong pendekatan kepada pelanggan, baik BtoC maupun BoB, mengoptimalkan layanan Prodia Anywhere Services, ekspansi layanan klinik dan outlet Perseroan, meningkatkan kontribusi transaksi digital melalui pengembangan aplikasi dan fitur-fitur U by Prodia,dan terus mengedukasi kesehatan pelanggan dan masyarakat, serta mengkokohkan bisnis Prodia ke arah praktik bisnis berbasis ESG.
(ayh/ayh)

Sumber : www.cnbcindonesia.com